Makalah PTKI Kelompok 5 (PENGINTEGRASIAN TIK DALAM PEMBELAJARAN)
PENGINTEGRASIAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas kelompok dalam bentuk makalahyang berjudul “Integrasi
TIK Dalam Belajar Dan Pembelajaran“.
Makalah kelompok ini, penulis susun untuk
memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh Dosen mata kuliah
Pengantar Teknologi Komunikasidan Informasi, yakni Bapak Cecep.......
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ilmiah ini masih dirasakan kurang
sempurna, karena itu penulis dengan terbuka menerima segala kritik dan saran
dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi yang membacanya.
Jakarta, 14 Oktober 2012
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, proses pembelajaran yang ada di sekitar kita
tidak jauh-jauh dari perkembangan teknologi, mulai dari mobile phone, note
book, televisi, dan lain sebagainya. Hal ini karena memang pengaruh teknologi
sangat besar dan tidak bisa kita pungkiri bahwa kita membutuhkan teknologi
dalam dunia pendidikan. Jika merunut pada salah satu prinsip kurikulum
pendidikan yaitu harus relevan dengan perkembangan IPTEK, karena perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang tiap saat. Maka TIK tidak bisa kita
nafi kan sebagai sumber belajar.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan
beberapa pertanyaan yang akan menggiring kita ke topik pembahasan, yaitu:
1. Mengapa menggunakan TIK?
2. Apa yang dimaksud dengan
mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran?
3. Mengapa Pengintegrasian TIK ke dalam
Proses Pembelajaran Penting?
4. Bagaimana Mengintegrasikan TIK ke dalam
Proses Pembelajaran?
5. Apa saja hambatan
dalam mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran?
PEMBAHASAN
A. Pengertian
·
Integrasi
Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan
yang utuh.
·
TIK
Teknologi informasi dan komunikasi tidak terfokus pada
segala sesuatu hal yang berkaitan dengan internet dan computer saja, akan
tetapi segala sarana dan fasilitas yang dapat membantu proses belajar dan
pembelajaran.
·
Belajar
Suatu usaha yang dilakukan dari dalam diri seseorang untuk
berubah ke arah yang lebih baik.
·
Pembelajaran
Adalah suatu proses, cara, perbuatan menjadikan orang agar
mau belajar yang berlangsung diluar diri seseorang (eksternal)
B. Integrasi TIK dalam belajar
Dewasa ini, proses pembelajaran yang ada di sekitar kita
tidak jauh-jauh dari perkembangan teknologi, mulai dari mobile phone, note
book, televisi, dan lain sebagainya. Hal ini karena memang pengaruh teknologi
sangat besar dan tidak bisa kita pungkiri bahwa kita membutuhkan teknologi
dalam dunia pendidikan. Jika merunut pada salah satu prinsip kurikulum
pendidikan yaitu harus relevan dengan perkembangan IPTEK, karena perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang tiap saat. Maka TIK tidak bisa kita
nafi kan sebagai sumber belajar.
·
Mengapa Menggunakan TIK?
Menggunakan TIK secara efektif di dalam kelas bukanlah
menyangkut tentang menjalankan sebuah teknologi sampai bekerja. Penggunaan TIK
bukanlah apa yang kita gunakan tetapi yang penting adalah bagaimana dan kapan
kita menggunakannya.
Menggunakan TIK dalam setiap belajar akan memacu inovasi.
Inovasi adalah menciptakan sesuatu yang menarik, memikat, merangsang pemikiran,
dan menyenangkan. Salah satu kelebihan penggunaan TIK adalah kemampuannya dalam
meracik sebuah pelajaran yang memperdalam pemahaman siswa akan konsep dan ide,
serta memberikan kepada mereka pengalaman-pengalaman yang baru dan menimbulkan
rasa haus akan pengetahuan di seluruh kelas.
Berdasarkan banyak penelitian, penggunaan TIK di dalam kelas
mempengaruhi penguasaan dan motivasi siswa. Penerapan
TIK dalam pembelajaran mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada itu,
diantaranya:
§ Membuka cakrawala baru dalam
kegiatan belajar dan mengajar. Mengajar menggunakan TIK memberikan semangat
baru dalam pengajaran, mengadopsi pendekatan yang baru, mengumpulkan berbagai
ide dan konsep, serta mengembangkan kecakapan-kecapakan yang baru.
§ Membantu memacu dan mendorong
siswa. Menggunakan TIK secara interaktif membantu meningkatkan kepercayaan
diri, meningkatkan perhatian siswa akan pelajaran, serta membantu membentuk
perilaku siswa.
§ Mempersiapkan siswa untuk
memasuki dunia kerja, karena saat ini sulit sekali menemukan sebuah pekerjaan
yang tidak tersentuh oleh TIK.
§ Membantu sekolah untuk
memaksimalkan sumber daya yang ada, membantu untuk menghemat uang dan waktu
dengan memaksimalkan dampak yang terjadi akibat penggunaan TIK, membantu
mengurangi beban dalam persiapan, perencanaan dan pengayaan. Dengan mudah guru
dapat melihat kembali pekerjaan-pekerjaan yang sudah dilakukan, serta
menganalisis perkembangan siswa dengan cepat
§ Leluasa. Maksudnya adalah
belajar dan mengajar dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam berbagai
tingkatan, kemampuan dan gaya belajar siswa. TIK memberikan kebebasan bagi
siswa untuk mengatur cara belajar mereka, dan dengan cara yang paling sesuai
menurut tipe belajar masing-masing. Siswa memiliki akses ke berbagai sumber
pengetahuan; baik itu materi maupun orang/ahli. Dengan demikian siswa mampu
memiliki pengalaman personal dimana mereka memilih cara belajar seperti apa
yang mereka lebih sukai.
§ Kapanpun dan dimanapun.
Dengan menggunakan TIK, siswa tidak perlu tertinggal pelajaran jika tidak dapat
menghadiri sebuah kelas, siswa sekarang mempunyai akses untuk belajar kapanpun
dan dimanapun mereka sukai.
§ Pembelajaran Aktif.
pembelajaran tidak lagi bersifat pasif, yakni siswa duduk di depan guru dan
“learning by telling”, penggunaan TIK secara efektif mampu membuat pembelajaran
menjadi aktif. Penekanannya adalah interaktif atau “learning by doing”.
§ Komunitas Online. Belajar
adalah aktifitas sosial, dengan penggunaan TIK pembelajaran yang maksimal dan
tahan lama dapat dicapai dengan bergabung bersama komunitas online dan
jaringan. Siswa didorong untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi
pengetahuan. TIK mendorong pembelajaran melalui refleksi dan diskusi.
C. Integrasi TIK dalam pembelajaran
·
Apa yang Dimaksud dengan Mengintegrasikan TIK ke
dalam proses pembelajaran?
Mari kita bandingkan dua kalimat berikut! ”Learning to Use
ICTs vs Using ICTs to Learn”. Secara sederhana, mengintegrasikan TIK ke dalam
proses pembelajaran sama maknanya dengan menggunakan TIK untuk belajar (using
ICTs to learn) sebagai lawan dari belajar menggunakan TIK (learning to use
ICTs). Belajar menggunakan TIK mengandung makna bahwa TIK masih dijadikan
sebagai obyek belajar atau mata pelajaran.
Sebenarnya, UNESCO mengklasifikasikan tahap penggunaan TIK dalam
pembelajaran kedalam empat tahap sebagai berikut:
1. Tahap emerging: baru menyadari akan
pentingnya TIK untuk pembelajaran dan belum berupaya untuk menerapkannya.
2. Tahap applying: satu langkah lebih maju
dimana TIK telah dijadikan sebagai obyek untuk dipelajari (mata pelajaran).
3. Pada tahap integrating: TIK telah
diintegrasikan ke dalam kurikulum (pembelajaran).
4. Tahap transforming: merupakan tahap yang
paling ideal dimana TIK telah menjadi katalis bagi perubahan/evolusi
pendidikan. TIK diaplikasikan secara penuh baik untuk proses pembelajaran
(instructional purpose) maupun untuk administrasi
Apa yang terjadi dalam
praktek pembelajaran di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, TIK masih
dijadikan sebagai obyek atau mata pelajaran. Sebagian besar, TIK masih
dijadikan sebagai obyek belajar atau mata pelajaran di sekolah-sekolah. Bahkan
di tingkat perguruan tinggi atau akademi, banyak dibuka program studi yang
berkaitan dengan TIK, seperti teknik informatika, manajemen informatika, teknik
komputer, dan lain- lain.
·
Mengapa Pengintegrasian TIK ke dalam Proses
Pembelajaran Penting?
Jawabannya sangat berkaitan erat dengan mempersiapkan sumber
daya manusia Indonesia untuk siap memasuki era masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge-based society). Tahun 2020 Indonesia akan memasuki era perdagangan
bebas (AFTA). Pada masa itu, masyarakat Indonesia harus memiliki ICT literacy
yang mumpuni dan kemampuan menggunakannya untuk meningkatkan produktifitas
(knowledge-based society). Pengintegrasian TIK ke dalam proses pembelajaran
dapat meningkatkan ICT literacy membangun karakteristik masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society) pada diri siswa, disamping dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran itu sendiri.
UNESCO (2002) menyatakan bahwa pengintegrasian TIK ke dalam
proses pembelajaran memiliki tiga tujuan utama:
Ø
Untuk membangun ”knowledge-based society
habits” seperti kemampuan memecahkan masalah (problem solving), kemampuan
berkomunikasi, kemampuan mencari, mengoleh/mengelola informasi, mengubahnya
menjadi pengetahuan baru dan mengkomunikasikannya kepada orang lain;
Ø
Untuk mengembangkan keterampilan
menggunakan TIK (ICT literacy); dan
Ø
Untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi proses pembelajaran.
·
Bagaimana Mengintegrasikan TIK ke dalam Proses
Pembelajaran?
Dari sisi pendekatan, Fryer (2001) menyarankan dua
pendekatan yang dapat dilakukan guru ketika merencanakan pembelajaran yang
mengintegrasikan TIK, yaitu:
Pendekatan Topik (Theme-Centered Approach), Pada pendekatan
ini, topik atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana
langkah yang dilakukan adalah:
1. menentukan topik.
2. menentukan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
3. menentukan aktivitas pembelajaran dan
software (seperti modul. LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar
on-line di internet, dll) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran
tersebut.
· Pendekatan
Software (Software-centered Approach), menganut langkah yang sebaliknya.
Langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi software (seperti bku, modul,
LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll)
yang ada atau dimiliki terlebih dahulu. Kemudian menyesuaikan dengan topik dan
tujuan pembelajaran yang relevan dengan software yang ada tersebut. Sebagai
contoh, karena di sekolah hanya ada beberapa VCD atau mungkin CD- ROM tertentu
yang relevan untuk suatu topik tertentu, maka guru merencanakan pengintegrasian
software tersebut untuk mengajar hanya topic tertentu. Topik yang lain terpaksa
dilaksanakan dengan cara konvensional.
·
Apa saja hambatan dalam mengintegrasikan
TIK ke dalam proses pembelajaran?
Ada beberapa hambatan yang perlu digaris bawahi berkaitan
dengan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Hambatan- hambatan tersebut
diantaranya adalah:
·
Penolakan/keengganan untuk berubah (resistancy
to change), khususnya dari policy maker (kepala sekolah dan guru).
·
Kesiapan SDM (ICT literacy dan kompetensi guru).
·
Ketersedian fasilitas TIK.
·
Ketersediaan bahan belajar berbasis aneka
sumber.
·
Keberlangsungan (sustainability) karena
keterbatasan dana.
KESIMPULAN
Di
era globalisasi ini, proses belajar dan pembelajaran tidak luput dari
perkembangan teknologi. Hal ini dikarenakan pengaruh teknologi sangat besar dan
tidak bisa dipungkiri bahwa kita membutuhkan teknologi dalam dunia pendidikan.
Berdasarkan penelitian, penggunaan TIK di dalam kelas mempengaruhi penguasaan
dan motivasi siswa. Namun, tidak menutup kemungkinan ada hambatan dalam
mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran, seperti kesiapan SDM (Sumber
Daya Manusia).
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar